JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi pada sektor pertanian dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hanya saja selama ini potensi tersebut belum dimanfaatkan.

Akibatnya, harga produk pertanian di Indonesia anjlok dibandingkan produk luar negeri. Salah satu penyebabnya tak lain adalah karena kemasan produk yang masih terkesan tradisional.

“Misalnya, di supermarket itu harganya lebih tinggi. Lalu kalau kita lihat konglomerat bisa punya akses ke Hong Kong, Singapura, Korea. Tapi kalau yang kecil enggak, padahal kalau dia ke internet, bisa saja dikembangkan,” tuturnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Indonesia sendiri memiliki produk pertanian yang unik untuk dikembangkan oleh pelaku UMKM di Indonesia. Misalnya, saja durian khas Jakarta hingga pisang barangan yang sulit untuk ditemukan di negara lain.

“Kita punya semuanya. Misalnya rotan, pisang barangan, warnanya juga berbeda. Juga ada pisang Ambon itu kita langka. Lalu itu yang paling enak, di Jakarta ada durian yang asli, si tokong namanya, susah carinya. Kan sayang kalau dia lenyap,” tuturnya.

Untuk itu, Darmin menegaskan, bahwa UMKM perlu sarana untuk memperoleh pasar dalam menjual hasil olahan produk pertanian. Tak hanya itu, UMKM pada sektor lainnya pun perlu memperoleh bantuan akses pasar dari pemerintah sehingga taraf perekonomian UMKM dapat meningkat.

“Misalnya, jaket kulit dari Garut. Enggak ada yang tahu kan. Itu mestinya harus ter-record dengan baik,” tutupnya.