Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) grosir dompet murah bandung
Manajemen resiko proyek merupakan seni dan ilmu pengidentifikasian, penganalisaan, dan penanggapan terhadap resiko melalui siklus hidup dari proyek dan berpatokan pada tercapainya tujuan proyek. Tujuan dari manajemen resiko proyek dapat dipandang sebagai peminimalan resiko negatif potensial dan pemaksimalan resiko positif potensial.
resiko selalu melibatkan dua karakteristik yaitu :
- Ketidakpastian (Uncertainty)
Resiko yang mungkin atau tidak mungkin terjadi. Ada atau tidak ada resiko kemungkinan terjadinya adalah 100%.
- Kerugian (Loss)
Jika resiko menjadi kenyataan, konsekuensi atau kerugian yang tidak diinginkan akan terjadi.
Saat resiko – resiko sedang dianalisa, tingkat ketidakpastian dan tingkat kerugian untuk setiap resiko sangat penting untuk dihitung dan diketahui.
grosir dompet murah bandung
Beberapa kategori resiko yang dipertimbangkan untuk mengukur
tingkat ketidakpastian tersebut yaitu :
- Project risks mengancam perencanaan proyek. Jika Project risks menjadi kenyataan, hal ini akan mengacaukan jadwal proyek dan biaya juga akan meningkat. Project risks mengidentifikasi anggaran potensial, jadwal, personal (staff dan organisasi), sumber daya, pelanggan, requirement problem, dan dampaknya terhadap software project.
- Technical risks mengancam kualitas dan ketepatan waktu produksi software.
Jika Technical risks menjadi kenyataan, implementasi akan menjadi sulit bahkan tidak mungkin dilakukan. Technical Risks mengidentifikasi desain potensial, implementasi, interface, verifikasi, dan masalah – masalah dalam pemeliharaan (maintanace). Selain itu, kerancuan spesifikasi, ketidakpastian teknis dan penggunaan teknologi yang berlebihan juga merupakan faktor – faktor resiko.
- Business risks mengancam kelangsungan pembuatan software. Business risks terkadang membahayakan proyek atau produk. 5 kriteria Business risks yang umum dan sering muncul dalam pengembangan software adalah :
- Mengembangkan produk atau sistem yang tidak sungguh – sungguh diinginkan pasar (resiko pasar).
- Mengembangkan produk yang sudah tidak cocok lagi dengan strategi bisnis perusahaan yang senantiasa berubah (resiko strategi).
- Mengembangkan produk yang tidak dipahami oleh penjual (sales)
sehingga tidak dapat dijual.
- Hilangnya dukungan dari manajemen senior selama perubahan fokus atau
SDM (resiko manajemen).
- Hilangnya komitmen personal atau anggaran (resiko anggaran).
- Known risks merupakan resiko yang dapat muncul setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan terperinci terhadap perencanaan proyek, lingkungan bisnis, dan teknis pengembangan proyek dan sumber informasi handal lainnya seperti tanggal pengiriman yang tidak realistis, kurangnya dokumentasi akan kebutuhan atau lingkup proyek.
- Predictable risks merupakan perhitungan kemungkinan dari pengalaman proyek yang lampau seperti pengalihan staff dan kurangnya komunikasi dengan pelanggan.
- Unpredictable risk merupakan resiko yang dapat muncul kapan saja dan sangat sulit untuk diidentifikasi.




